Sabtu, 13 Februari 2010

Salafy Bukan Aliran..

Aku mendapatkan sebuah e-mail dari seorang saudara, Abu Abbas . Alhamdulillah email ini bisa menenangkan aku karena saat itu hati sedang dilanda gelisah dan rasa takut. berikut isinya...

Aku mendapatkan sebuah e-mail dari seorang saudara, Abu Abbas . Alhamdulillah email ini bisa menenangkan aku karena saat itu hati sedang dilanda gelisah dan rasa takut. berikut isinya...

Salafy Bukan Aliran
pada: Februari 04, 2007, 07:45:55 am

Pernahkah antum mendengar bahwa manhaj Salaf sangat membenci hizbiyyah? Maka bagaimana mungkin Salafy berhizbiyah? Maka, bagi yang mau memahami dengan baik Insya Alloh akan mengerti bahwa Salafy itu bukan aliran, hizb, kelompok tertentu, tarekat, apalagi partai

Pengertian
Salaf secara etimologi (bhs arab) artinya orang yang terdahulu; nenek moyang; Yang lebih tua dan utama (lihat Kamus Lisaanul Arab). Secara terminologi (istilah) salaf adalah 3 generasi awal ummat Islam yang merupakan generasi terbaik, seperti yang disebutkan oleh Rasulullah SAW:
"Sebaik-baiknya ummat adalah generasiku, kemudian sesudahnya, kemudian sesudahnya" (HR. Bukhari-Muslim)
Yaitu generasi Rasulullah dan para sahabat, generasi tabi'in dan generasi tabi'ut tabi'in. Sering disebut juga generasi salafus sholeh. Tidak ada yang meragukan bahwa merekalah yang terbaik dalam masalah aqidah, manhaj, akhlak, ibadah, kefahaman, dan semua hal.
Kalau ada orang menyebutkan namanya Al-Padangi, berarti dia orang Padang, kalau Al-Bukhori, berarti dia orang Bukhor (nama daerah), kalau Al-Hanafi, berarti ia bermahzab Hanafi, nah maksudnya disitu ada unsur *******batan (isim nisbah; yg faham bhs arab Insya Allah tahu). Nah, kalau Salafy, berarti menisbatkan diri pada Salaf (3 generasi yg sudah dijelaskan di atas). Jadi, barang siapa yang beragama dengan mengambil sumber dari 3 generasi awal tadi, DENGAN SENDIRINYA ia Salafy. Tanpa harus daftar, tanpa berbai'at, tanpa dauroh marhalah, tanpa memiliki kartu anggota, tanpa harus ikut kajian tertentu. Maka antum yang sedang membaca artikel ini pun seorang Salafy bila antum selama ini mencontoh Rasulullah dan para sahabat dalam beragama.
Salafy bukan perusahaan, tidak memiliki saham. Jadi, tidak boleh ada orang yg berkata "Kelompok kami Salafy, kalian bukan Salafy". Dari mana ia membeli sahamnya Salafy? Atau membatasi diri bila ikut kajian di masjid A itu Salafy, yang tidak ikut kajian di masjid A bukan Salafy. Orang2 yang seperti ini sesungguhnya telah terjerumus dalam hizbiyyah yang tercela walau memakai nama Salafy.

Tidak perlu daftar
Karena siapa saja yang beragama dengan mengambil sumber dari 3 generasi awal tadi, DENGAN SENDIRINYA ia Salafy, maka tidak ada daftar-mendaftar. Lagipula daftar dimana? Salafy bukan hizb jadi tidak ada ketua umum Salafy, Salafy Cabang Jogja, Salafy Daerah, Tata tertib Salafy, AD ART Salafy, Alur Kaderisasi Salafy, dan tidak ada muassis (tokoh pendiri) Salafy. Dakwah Salafiyyah adalah dakwah yang dimulai oleh Rasulullah dan para sahabat, maka tidak ada pendiri Salafy melainkan Allah dan Rasul-Nya, tidak ada AD-ART Salafy melainkan Qur'an dan Sunnah.

Tidak mencari pengikut
Selain itu, salah satu prinsip dakwah ahlus sunnah adalah 'bukan mencari pengikut'. Ada diantara para nabi yang hanya memiliki 1 pengikut dan bahkan ada yg tidak memiliki pengikut. Apakah dakwahnya gagal? Tidak. Ukuran berhasil atau tidaknya dakwah adalah 'apakah sudah berdakwah dengan benar sesuai Qur'an dan Sunnah atau belum?'. Bila sesuai, maka sudah berhasil walau tidak ada pengikutnya. Bila menyampaikan kebenaran kepada suatu kaum, kemudian mereka tetap ngeyel dan tidak mau menerima, ya sudah. Tinggalkan, kewajiban da'i hanya menyampaikan, petunjuk hanya dari Alloh, kita tidak mencari pengikut. Rasulullah bersabda:
"Dari Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu: “Al Jama’ah itu ialah setiap yang sesuai dengan al-haqq walau engkau seorang diri.”

Kalau bukan aliran, apa dong?
Salafy adalah manhaj. Manhaj adalah metode; cara berpikir; dalam beragama. Dan manhaj Salaf bukanlah manhaj yang baru. Coba baca lagi definisi Salafy secara istilah. Bila generasi salaf ada 3 generasi, maka siapa saja orang yang ada di generasi ke 4 yang ia mencontoh generasi salaf, ia Salafy. Bila ada orang di generasi ke 5 yang ia mencontoh generasi salaf atau mencontoh orang di generasi ke 4 yang Salafy, maka ia Salafy. Begitu seterusnya hingga generasi sekarang. Jadi, manhaj salaf bukan manhaj baru, melainkan manhajnya Rasulullah dan para sahabat. Dan manhaj salaf ini berhak dan patut digunakan setiap orang bukan kelompok tertentu saja.

Benci hizbiyyah
Sungguh demi Allah, sikap hizbiyyah-lah yang memecah-belah ummat Islam ini. Padahal Alloh telah memperingatkan:
"Berpegangteguhlah pada tali Alloh dan jangan berpecah belah" (QS. Al-Imron:103)
Hizbiyyah itu haram, tercela, terlaknat, dan telah menimbulkan banyak fitnah (bencana). Maka jangan membuat aliran atau mengikuti aliran tertentu. Loh gimana caranya? Yaitu dengan mengikuti aliran yang paling awal, yaitu alirannya Rasulullah dan para sahabat.
Kemudian, bila ada yang membagi Salafy menjadi beberapa 'aliran' lagi, salafy Yamani, Salafy haroki, salafy moderat, salafy keras, salafy lembut. Atau membagi menjadi kelompok Jamilurrahman, Kelompok Laskar Jihad, Kelompok Al-Irsyad, At-Turats, dll. Sungguh ini tidak dibenarkan, karena menjerumuskan kepada hizbiyyah. Sepatutnya bagi siapa saja yang mengetahui bahayanya hizbiyyah agar menghindari pembagian2 seperti itu. Dan ana tidak menemukan pembagian2 seperti itu kecuali dari orang-orang yang benci terhadap dakwah ahlussunnah.

Salafy merasa benar sendiri?
Jika ada orang yang mengganggap dirinya Salafy, kemudian membatasi diri, yang selain kelompok dia bukan Salafy, dan mengatakan dia yang paling benar, maka ini tidak dibenarkan. Namun, coba perhatikan lagi baik-baik tentang pengertian Salafy. Jika pengertian Salafy adalah semua orang yang mencontoh Rasulullah dan para sahabat, maka sesungguhnya benar bahwa mereka adalah manhaj yang PALING BENAR dan PALING SELAMAT. Ini bukan tanpa dasar. Rasulullah bersabda:
"Dari Auf bin Malik ia berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam : Sesungguhnya umatku akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, satu golongan masuk surga, dan tujuh puluh dua golongan masuk neraka". Beliau ditanya : "Ya Rasulullah, Siapakah satu golongan itu ?". Beliau menjawab ; "Al-Jama'ah". (HR. Ibnu Majah)
Dalam riwayat lain : "Beliau ditanya : 'Siapakah Al-Jama'ah itu?". Beliau berkata:"Dia (golongan itu) adalah yang berada di atas pijakanku dan para sahabatku hari ini".
Jadi, bila ada yg berkata Salafy paling benar, jangan skeptis dulu. Maksudnya, "SEMUA ORANG yang mengikuti Rasulullah dan para sahabat adalah maka ia telah menempuh jalan yang paling benar".

Sikap keras Salafy
Dakwah itu asalnya adalah dengan hikmah dan cara yang baik, lemah lembut. Ini diajarkan oleh Rasulullah dan para sahabat. Namun tidak selalu. Kadang dakwah perlu ketegasan. Ini juga diajarkan Rasulullah dan para sahabat. Misalnya saat sedang mengajarkanilmu, harus tegas, tidak bercanda, atau main-main.
"RasululLah itu ketika berkhutbah merah kedua matanya, tinggi suaranya, tegas marahnya seakan dia memberi perintah kepada suatu pasukan tentara" (HR. Muslim)
Atau tidakkah kita lupa kisah tentang seorang sahabat yang tidak sempurna wudhunya Rasulullah menasehatinya dengan keras, beliau berkata "Kedua tumit itu dineraka!"
Apakah kita lupa kisah tentang prajurit Islam di perang Uhud yang bercanda dengan mengolok-olok Rasulullah dan para sahabat kemudian pada akhirnya Rasulullah mengatakan kepada mereka "Kalian telah KUFUR setelah keimanan kalian", padahal mereka benar2 bercanda. Nah, apakah darisini kita mengatakan bahwa Rasulullah itu orangnya kasar, saklek, keras?
Lemah-lembut dan tegas dalam dakwah ada tempatnya masing2. Adakalanya lemah lembut, adakalanya tegas. Dan di sini perlu banyak belajar ilmu syar'i, cara dakwah yg benar, agar bisa menempatkannya pada tempat yang tepat.
Kemudian bila diperhatikan sikap keras dan pernyataan tegas itu disampaikan dalam majlis ilmu, bukan dalam muamalah. Seorang ustdaz memang seharusnya menyampaikan ilmu baik lewat lisan maupun tulisan dengan lantang, keras, tegas, memberitahukan yang bid'ah itu bid'ah yang syirik itu syirik agar thulabul ilmi benar2 memahami betapa berbahayanya syirik dan bid'ah. Namun coba perhatikan tatkala sang ustadz bermuamalah dengan warga kampung, dengan orang2 awam, tentu tidaklah sama. Ia akan berlemah-lembut, dengan cara yang baik, bahkan dengan bahasa daerah yang halus. Jadi perlu dibedakan antara cara penyampain ilmu dengan cara penerapannya.
Namun memang sangat disayangkan, beberapa thulabul 'ilmi yang masih muda, tinggi semangat dawkahnya, namun masih dangkal ilmunya, agak berlebihan. Terlalu keras, terlalu kaku, tidak menimbang maslahat-madharat, tidak melihat 'urf, main tabrak, main sikat. Memang ini adalah sebuah kenyataan yang memprihatinkan. Penyebabnya tidak lain dan tidak bukan dikarenakan jauhnya mereka dari ilmu syar'i.

Wallahu 'alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar