Jumat, 11 Maret 2011

Mesin Pencari Assunnah

SEKILAS: Dikembangkan sejak 19 september 2007, Mesin Pencari As-Sunnah dirancang khusus untuk melakukan pencarian hanya ke situs-situs dakwah Islam yang berpemahaman Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah saja. Gunakan mesin pencari ini jika Anda ingin mendapatkan hasil pencarian yang bisa dipercaya dan terbebas dari segala macam pemikiran dan pemahaman sesat yang sekarang banyak melanda umat Islam di seluruh dunia, insyaa Allaah.

Kamis, 10 Maret 2011

Learning by doing. Belajar Masak itu Menyenangkan

"learning by doing" nasehat dari seorang teman. yah meskipun saya belum bisa masak alias masih awam dengan yang namanya DAPUR, tapi harus masak terus tiap hari, yup learning by doing, gali semangat untuk belajar masak., inilah sebabnya saya lebih memilih tetap masak (walaupun rasanya acak2an) dan banyak gagalnya dari pada beli diwarung atau di rumah makan yang uda ketahuan bagaimana rasa masakannya. insyaallah nanti jadi bisa masak,,

Jangan ada kata malas, walaupun saya sendiri terkadang jenuh karena gagalnya masakan saya.. ketika jenuh melanda ya saya ga masak dulu, takut kalau masak masakannya jadi kacau. setelah mood ok barulah mulai belajar lagi yup learning by doing, garam plung, bumbu plung, aduk-aduk, icip-icip. hehe.. belajar masak tu dibikin menyenangkan aja deh.

masaknya 30 menit e makannya wes wes wes 3 menit, hehe bercanda

Rabu, 09 Maret 2011

Hukum Mempelajari Bahasa Arab

Syaikhul Islam Berkata: “Dan sesungguhnya bahasa Arab itu sendiri bagian dari agama dan hukum mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al-Kitab dan As-Sunnah itu wajib dan keduanya tidaklah bisa difahami kecuali dengan memahami bahasa Arab. Hal ini sesuai dengan kaidah:

مَا لاَ يَتِمٌّ الْوَاجِبُ إِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ

“Apa yang tidak sempurna suatu kewajiban kecuali dengannya maka ia juga hukumnya wajib.”

Namun disana ada bagian dari bahasa Arab yang wajib ‘ain dan ada yang wajib kifayah. Dan hal ini sesuai dengan apa yang diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Abi Syaibah, dari Umar bin Yazid, beliau berkata: Umar bin Khattab menulis kepada Abu Musa Al-Asy’ari (yang isinya) “…Pelajarilah As-Sunnah, pelajarilah bahasa Arab dan I’roblah Al-Qur’an karena Al-Qur’an itu berbahasa Arab.”

Dan pada riwayat lain, Beliau (Umar bin Khattab) berkata: “Pelajarilah bahasa Arab sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian, dan belajarlah faroidh (ilmu waris) karena sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian.” (Iqtidho Shirotil Mustaqim).


Allahua'lam

http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/belajar-bahasa-arab-yuk.html

Ayo Belajajr Bahasa Arab

::: “Pelajarilah bahasa arab, sesungguhnya ia bagian dari agama kalian.” Umar bin Khaththab radhiallahu ‘anhu:::

:::Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Bahasa arab itu termasuk bagian dari agama, sedangkan mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al-Quran dan As-Sunnah itu wajib. Tidaklah seseorang bisa memahami keduanya kecuali dengan bahasa arab. Dan tidaklah kewajiban itu sempurna kecuali dengannya (mempalajari bahasa arab), maka ia (mempelajari bahasa arab) menjadi wajib. Mempelajari bahasa arab, diantaranya ada yang fardhu ‘ain, dan adakalanya fardhu kifayah.” ):::
(Iqtidho, Ibnu Taimiyah 1/527 dikutip dari majalah Al-Furqon

:::::::::::::::::::::::

saya ni belum bisa bahasa arab.. pengen sekali rasanya bisa ngomong arab cas cis cus duerr gitu.. bisanya masih -ana -antum '-afwan.. hehe alhamdulillah sekarang ada kemudahan bagi saya untuk mempelajari bahasa arab, tinggal saya-nya ini bisa memanfaatkan kesempatan atau tidak, hehe.. . . Untuk teman-teman yang ingin belajar bahasa arab, tiap hari jumat di Rodja ada kajian bimbingan bahasa arab. Bagi yang hobi online juga ada badar.muslim.or.id, disini banyak pelajaran-pelajaran mengenai bahasa arab. atau juga bisa ikut program Diploma Bahasa Arab di Pesantren Islam Hidayatunnajah


Kenapa ya saya ingin belajar Bahasa Arab?

Bahasa Arab itu bahasa Al Quran, bukan bahasa TKI atau TKW yang kerja di Arab. Kalau Bahasa Arab itu bahasa TKI, ga perlu belajar nahwu dan sharaf, ga perlu belajar Bahasa Arab yang sesuai kaidah, cukup kursus aja 3 bulan selesai, karena yang namanya bahasa itu yang penting nyambung antara kita n lawan bicara. Tapi bukan bahasa arab slang -kalau bahasa inggris nyebutnya slang- yang saya maksud yang saya maksud bahasa arab yang ingin saya pelajari adalah bahasa arab yang ada di dalam Al Quran, yang ada di dalam kitab-kitab ulama.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”

Ibnu katsir berkata ketika menafsirkan surat Yusuf ayat 2 di atas: “Yang demikian itu (bahwa Al -Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab) karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, jelas, luas, dan maknanya lebih mengena lagi cocok untuk jiwa manusia. Oleh karena itu kitab yang paling mulia (yaitu Al-Qur’an) diturunkan kepada rosul yang paling mulia (yaitu: Rosulullah), dengan bahasa yang termulia (yaitu Bahasa Arab), melalui perantara malaikat yang paling mulia (yaitu malaikat Jibril), ditambah kitab inipun diturunkan pada dataran yang paling mulia diatas muka bumi (yaitu tanah Arab), serta awal turunnya pun pada bulan yang paling mulia (yaitu Romadhan), sehingga Al-Qur an menjadi sempurna dari segala sisi.” (Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir surat Yusuf).

Bahasa Arab adalah bahasa Agama Islam dan bahasa Al-Qur’an, seseorang tidak akan dapat memahami kitab dan sunnah dengan pemahaman yang benar dan selamat (dari penyelewengan) kecuali dengan bahasa Arab. Menyepelekan dan menggampangkan Bahasa Arab akan mengakibatkan lemah dalam memahami agama serta jahil (bodoh) terhadap permasalahan agama.

Allahua'lam

http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/belajar-bahasa-arab-yuk.html

http://badar.muslim.or.id

Rabu, 02 Maret 2011

Bermain Gundu - Kleci - Neker - Kelereng

Permainan yang berkesan
Selain mencuci baju, menjemur, setrika, menyapu, mengepal dan beres-beres rumah, saatnya untuk istirahat n menyegarkan otak.. Awalnya iseng beli gopek, di al Faruq anaknya tetangga sebelah rumah.. dapat 15 neker alias keleci alias gundu.. ternyata e ternyata, bermain kelereng cukup menguras keringat. saya dibikin jalan mondar mandir mengejar kelereng ku.. hehe niatnya istirahat malah tambah capek n ngos-ngosan. Ketika saya kalah dan kelerengnya mau habis, e ada sukarelawan kecil yang memberi saya kelereng "ini buat teteh Risma, kasian kelerengnya nanti habis ga bisa main lagi". saya jawab, "wah trimakasih ya, ga papa punya teteh habis, kalau habis nanti kan bisa beli lagi". eh dedek kecilnya balik jawab. "udah gapapa teh, punya aku masih banyak koq".
wah wah.. baik ya dedek kecil ini.. namanya Sarah, pipinya tembem, hitam manis, dan cantik.. dia baru duduk kelas 1 di SDIT Hidayatunnajah. setelah itu kami melanjutkan bermain.. setelah main kelereng, saya diajak anak-ajak beli es gopek'an di warungnya Mang Japar, srupuuutt.. sueger tenan,,


Permainan kelereng sudah ada sejak dahulu

Setelah googling, ternyata permainan kelereng itu ada sejarahnya. Temen2 kalau pengen tau sreach aja sendiri di google sejarah kelereng, cz saya disini pengen berbagi manfaat main kelereng..

Ada manfaat buat si Anak
Bermain kelereang bisa memberikan anak berbagai manfaat, diantaranya:

* Mengatur emosi (relaks)
* Melatih kemampuan berfikir
* Melatih kemampuan motorik
* Melatih kesabaran
* Melatih tingkat kecermatan dan ketelitian

Selain manfaat diatas, manfaat yang saya dapat yaitu mengenalkan cadar pada masyarakat, bahwa orang pake cadar juga bisa main kelereng.. hehe.. anak anak kampung ternyata seneng juga main kelereng sama saya. Ibunya anak-anak juga tersenyum melihat saya. apalagi setelah bermain saya dan anak2 rame jalan bareng ke warung beli es, ga takut deh anak-anak kampung dengan orang bercadar.. dan ketika saya lewat didepan rumah mereka memberi salam, "assalamu'alaykum, umi!!" hehe..

Allahua'lam

Nikah Muda?? Siapa Takut!!!

Berawal dari sebuah cletuk'an dikala masih duduk dibangku SMA,

"abis lulus aku nikah ahh.."

"nikahku tahun 2010 aja deh"

"aku nikahnya sama orang Jogja aja yang kerjanya di Jakarta" (ni pas aku lg bercanda dengan ibu n kakak perempuanku, waktu itu aku pengen kuliah di LIPIA Jakarta n kebetulan calonnya kakakku orang jogja, pikirku biar bisa bisa tetanggaan)

bi idznillah, cletug'an2 itu kesampaian. setamat SMA aku melanjutkan studi di Ma'had (Pesantren) di sebuah kota di Jawa Timur, sekitar 2 bulan ada liburan untuk Idul fitri dan aku pulang.. Lebaran hari ke-3 eee.. ada ikhwan datang kerumah untuk nadzor n kenalan sm orangtuaku.. ikhwannya jauh2 datang dari Bekasi ke Kediri.. Dia kakak dari akhwat kakak tingkatku di mahad. Alhamdulillah ortu cocok, aku ok, dia juga ok.. akhirnya lanjut k proses lamaran tanggal 3 Oktober 2010. Siang hari lamarannya, sore hari akad nikahnya =D . . MasyaAllah, aku ga nyangka kalau abiz lamaran langsung dinikahin. ternyata ni emang uda direncanain oleh ortuku n keluarga ikhwannya.. hihi.. abiz nikah aku langsung ditinggal di Kediri n orangnya balik ke Bekasi.. tanggal 24 oktober baru deh aku dijemput untuk dinas lapangan :D alias ikut suami tinggal di Bekasi. n sekolahku pun akhirnya pindah juga k Bekasi..

Aku 18 tahun, suami 21 tahun, kita sama2 masih kuliah.. suami kuliah sambil kerja. kerjanya di pabrik otomotif di Karawang, jadinya kuliahnya ambil kelas karyawan.. insyaAllah kami lulusnya juga bareng.


Kenapa Saya Nikah Muda?

Hati semakin tenang dan sejuk dengan adanya istri/suami dan anak

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ

“Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. ” (QS. Al Furqon: 74)

Istri dan anak adalah penyejuk hati. Oleh karena itu, Allah -subhanahu wa ta'ala- menjanjikan dan mengabarkan bahwa menikah dapat membuat jiwa semakin tentram. Dengan menikah seorang pemuda akan merasakan ketenangan, oleh karenanya ia pun bersegera untuk menikah.

Menjaga diri dari fitnah, jaga diri dari kerusakan.

"Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang
mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka,
dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya (HR Ahmad
2:251, dll).

Saya agak risih melihat pemuda pemudi berduaan, gelap-gelapan di pinggir trotoar, dipinggir jalan, dipinggir jembatan. hii gimana gitu lihatnya, subhanallah ga malu ya.... kalau saya jadi orang tua trus tiba2 ketemu anak saya koq menyepi gitu langsung deh saya nikahin aja. Alhamdulillah saya ga mau pacaran kalau belum nikah... hehe. . "dari pada dandan buat orang lain yang bukan siapa-siapa mending dandan buat belahan hati yang Allah kirimkan buat aku", pikirku.. sama2 berhias, tapi beda hasil lho.. berhias buat orang lain (sebut ajah pacar lah) ga boleh dalam agama, tapi kalau berhias biar bisa nyejukin pandangan suami malah berpahala.. gandengan tangan sama pacar ga boleh, genggam jemari suami malah bisa menggugurkan dosa.. hm, "pacaranku setelah nikah aja dueeh.."

"Wahai para pemuda barangsiapa diantara kalian sudah mampu menikah, maka
hendaklah ia menikah, karena dengan menikah lebih menahan pandangannya dan
lebih menjaga kemaluannya. Dan barangsiapa belum mampu, maka hendaklah ia
berpuasa, karena ia (puasa) akan menjadi tameng baginya." (HR. Bukhari no.
5066).


Menyempurnakan separuh agama

Dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi
wa sallam bersabda,
"Jika seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya;
oleh karena itu bertakwalah kepada Allah untuk separuh yang tersisa."
(Dihasankan oleh Al Albani dalam ash Shahiihah no. 625).


Karena niikah itu lebih menundukkan pandangan

"Wahai para pemuda barangsiapa diantara kalian sudah mampu menikah, maka
hendaklah ia menikah, karena dengan menikah lebih menahan pandangannya dan
lebih menjaga kemaluannya. Dan barangsiapa belum mampu, maka hendaklah ia
berpuasa, karena ia (puasa) akan menjadi tameng baginya." (HR. Bukhari no.
5066).

Allahua'lam